Pola-pola (rumus-rumus) matematika yang diburu oleh para fisikawan sebagai model bagi keteraturan alam menghubungkan satu besaran fisika dengan besaran fisika yang lain. Pola-pola matematika yang dimaksud biasanya berupa persamaanpersamaan yang menghubungkan besaran-besaran fisika. Besaran adalah sesuatu yang diukur. Oleh karena itu besaran-besaran fisis memainkan peran yang sangat penting dalam ilmu fisika. Jadi, besaran erat kaitannya dengan pengukuran. Sementara pengukuran besaran-besaran fisika merupakan bagian terpenting dalam ilmu fisika. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan.
Sebagai contoh sederhana, misalkan Anda ingin menentukan panjang meja belajar Anda. Anda mengukur dengan tangan Anda, diperoleh 7 jengkal misalnya. Dalam hal ini, Anda telah membandingkan panjang meja Anda dengan satuan jengkal. Jengkal yang dimaksud adalah ukuran sepanjang rentangan penuh antara ujung ibu jari dan ujung kelingking Anda. Contoh lain misalnya Anda ingin menentukan banyaknya air yang Anda gunakan untuk mandi. Anda menampung air tersebut dalam ember-ember kemudian Anda menghitung jumlah embernya. Anda menampung 5 ember misalnya. Lagi-lagi, Anda telah membandingkan banyaknya air yang akan Anda gunakan untuk mandi dengan satuan ember.
Besaran sangat terkait dengan kehidupan sehari-hari. Besaran panjang misalnya, terkait erat dengan seberapa jauh jarak dari rumah kita ke pasar. Besaran waktu misalnya, terkait dengan seberapa lama kita sebaiknya tidur. Besaran massa biasa muncul dalam keseharian kita di pasar. Berapa banyak beras yang akan kita beli? Besaran volume misalnya, biasa muncul ketika kita membeli bensin atau minyak tanah.
Nilai Satuan yang baik tidak akan menimbulkan penafsiran berbeda oleh orang yang berbeda. Satuan jengkal, hasta, depa misalnya, akan menimbulkan penafsiran yang berbeda terkait dengan ukuran tubuh manusia, sehingga jika diukur oleh orang yang berbeda, maka didapatkan hasil ukur yang berbeda pula.
suatu besaran fisika biasanya diungkapkan sebagai hasil kali antara suatu nilai numerik dengan satuan. Seperti contoh sebelumnya, Anda telah mengalikan bilangan yang menyatakan panjang meja Anda, yaitu 7 dengan satuan jengkal dan bilangan 5 yang menyatakan banyaknya air yang akan Anda gunakan untuk mandi, dengan satuan ember. Satuan adalah suatu besaran fisika khusus yang telah didefinisikan dan disepakati untuk dibandingkan dengan besaran lain dari jenis yang sama dalam berbagai pengukuran.
Satuan panjang tidak harus meter. Satuan massa tidak harus kilogram. Satuan luas juga tidak harus hektar. Satuan ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Tentu saja selalu ada konversi dari satu satuan ke satuan yang lain untuk besaran yang sama sehingga tidak menghambat komunikasi.
Generasi sebelum kita sering menggunakan satuan yang mungkin kita masih mengenalnya. Satuan panjang misalnya, ada jengkal, hasta, depa, dan lain-lain. Satu hasta adalah panjang dari siku sampai ujung jari tengah jika tangan direntangkan lurus. Sementara satu depa adalah panjang antara kedua ujung jari jika kedua tangan dibentangkan lurus ke samping. Ada pula ukuran panjang dim, yang diserap dari bahasa Belanda 'dium' yang artinya jempol. Jadi, satu dim ini sama dengan panjang ibu jari, yang kemudian dibakukan ke satuan Inggris dan dikenal dengan inch (inci). Satu inci tersebut eksak nilainya, yaitu sama dengan 2,54 cm.
Selain itu ada juga istilah tradisional tumbak untuk satuan luas. Satu tumbak sama dengan 16 m^2. Di pulau Sumatera juga didapati satuan lain untuk luas, yaitu rante (rantai). Satu rante luasnya sama dengan 20 m × 20 m, atau 400 m^2. Di beberapa daerah di Pulau Jawa dikenal istilah patok untuk satuan luas. Satu patok tersebut sama dengan 25 tumbak atau 400 m^2. Di daerah Riau ada istilah elak untuk satuan luas. Satu elak sama dengan 17 m × 17 m atau 289 m^2 kemudian didefinisikan lagi, 10 elak sama dengan 1 jalur.
Untuk kebutuhan yang lebih luas, perlu penetapan satuan yang berlaku secara internasional melalui kesepakatan sehingga memudahkan dalam komunikasi yang terkait dengan besaran-besaran fisis. Kesepakatan tentang satuan sebuah besaran disandarkan pada fenomena-fenomena alamiah. Agar kesepakatan itu tidak memiliki makna berbeda maka fenomena-fenomena alamiah yang digunakan sebagai sandaran harus memberikan nilai tunggal.
Fisika Dasar Jilid I
Rosyid, Firmansah, Prabowo
Besaran sangat terkait dengan kehidupan sehari-hari. Besaran panjang misalnya, terkait erat dengan seberapa jauh jarak dari rumah kita ke pasar. Besaran waktu misalnya, terkait dengan seberapa lama kita sebaiknya tidur. Besaran massa biasa muncul dalam keseharian kita di pasar. Berapa banyak beras yang akan kita beli? Besaran volume misalnya, biasa muncul ketika kita membeli bensin atau minyak tanah.
Nilai Satuan yang baik tidak akan menimbulkan penafsiran berbeda oleh orang yang berbeda. Satuan jengkal, hasta, depa misalnya, akan menimbulkan penafsiran yang berbeda terkait dengan ukuran tubuh manusia, sehingga jika diukur oleh orang yang berbeda, maka didapatkan hasil ukur yang berbeda pula.
suatu besaran fisika biasanya diungkapkan sebagai hasil kali antara suatu nilai numerik dengan satuan. Seperti contoh sebelumnya, Anda telah mengalikan bilangan yang menyatakan panjang meja Anda, yaitu 7 dengan satuan jengkal dan bilangan 5 yang menyatakan banyaknya air yang akan Anda gunakan untuk mandi, dengan satuan ember. Satuan adalah suatu besaran fisika khusus yang telah didefinisikan dan disepakati untuk dibandingkan dengan besaran lain dari jenis yang sama dalam berbagai pengukuran.
Satuan panjang tidak harus meter. Satuan massa tidak harus kilogram. Satuan luas juga tidak harus hektar. Satuan ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Tentu saja selalu ada konversi dari satu satuan ke satuan yang lain untuk besaran yang sama sehingga tidak menghambat komunikasi.
Generasi sebelum kita sering menggunakan satuan yang mungkin kita masih mengenalnya. Satuan panjang misalnya, ada jengkal, hasta, depa, dan lain-lain. Satu hasta adalah panjang dari siku sampai ujung jari tengah jika tangan direntangkan lurus. Sementara satu depa adalah panjang antara kedua ujung jari jika kedua tangan dibentangkan lurus ke samping. Ada pula ukuran panjang dim, yang diserap dari bahasa Belanda 'dium' yang artinya jempol. Jadi, satu dim ini sama dengan panjang ibu jari, yang kemudian dibakukan ke satuan Inggris dan dikenal dengan inch (inci). Satu inci tersebut eksak nilainya, yaitu sama dengan 2,54 cm.
Selain itu ada juga istilah tradisional tumbak untuk satuan luas. Satu tumbak sama dengan 16 m^2. Di pulau Sumatera juga didapati satuan lain untuk luas, yaitu rante (rantai). Satu rante luasnya sama dengan 20 m × 20 m, atau 400 m^2. Di beberapa daerah di Pulau Jawa dikenal istilah patok untuk satuan luas. Satu patok tersebut sama dengan 25 tumbak atau 400 m^2. Di daerah Riau ada istilah elak untuk satuan luas. Satu elak sama dengan 17 m × 17 m atau 289 m^2 kemudian didefinisikan lagi, 10 elak sama dengan 1 jalur.
Untuk kebutuhan yang lebih luas, perlu penetapan satuan yang berlaku secara internasional melalui kesepakatan sehingga memudahkan dalam komunikasi yang terkait dengan besaran-besaran fisis. Kesepakatan tentang satuan sebuah besaran disandarkan pada fenomena-fenomena alamiah. Agar kesepakatan itu tidak memiliki makna berbeda maka fenomena-fenomena alamiah yang digunakan sebagai sandaran harus memberikan nilai tunggal.
Fisika Dasar Jilid I
Rosyid, Firmansah, Prabowo
Besaran dan Satuan
Reviewed by joko susanto
on
14.58
Rating:
Tidak ada komentar: