Most Recent

Keterlibatan siswa



Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif dalam kegiatan belajar. Dalam suatu pembelajaran harus ada partisipasi peserta didik. Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta didik dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.
Dalam pengertian partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
1.    Keterlibatan peserta didik dalam segala kegiatan yang dilaksanakan    dalam proses belajar mengajar.
2.    Kemauan peserta didik untuk merespon dan berkreasi dalam kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
Keterlibatan belajar siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan bisa dicapai semaksimal mungkin.
Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang belajar. Setiap annak didik pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakan adalah bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Ada keaktifan dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar agar siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Jadi dalam proses belajar mengajar, siswalah yang harus membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan mendukung bagi terciptanya pembelajaran yang bermakna. Siswa harus mengalami dan berinteraksi langsung dengan objek yang nyata. Jadi belajar harus dialihkan yang semula berpusat pada siswa. Pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati, dimana siswa belajar dengan  mengalaminya sendiri. Dengan mengalaminya sendiri, siswa memperoleh pengetahuan pemahaman dan ketrampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai.
Indikator keaktifan siswa berdasarkan jenis aktivitasnya dalam proses pembelajaran menurut Paul D. Deirich (Hamalik, 2007) yaitu sebagai berikut:
a.       Aktivitas visual (  visual activities), antara lain: membaca, mengamati, demonstrasi dan mengamati eksperimen.
b.      Aktivitas lisan ( oral activities ), antar lain: mengemukakan fakta/prinsip, menghubungkan suatu kejadian, diskusi, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat.
c.       Aktivitas Audio ( listening activities ), antar lain: menyimak penyajian materi/informasi dan mendengarkan percakapan/diskusi kelompok.
d.      Aktivitas menulis ( writing activities ),antar lain: mengerjakan soal tes, mencatat hasil percobaab/pengukuran dan mencatat hasil diskusi.
e.       Aktivitas menggambar, antara lain: membuat grafik atau sketsa.
f.       Aktivitas metric/motorik ( motor activities ), antara lain: memilih alat, merangkai alat, dan melakukan pengukuran.
g.      Akivitas mental, antara lain: merenungkan, memecahkan masalah, menganalisis, dan membuat keputusan.
h.      Aktivitas emosional, antara lain: keberanian dan ketenangan siswa dalam merespon pertanyaan atau mengajukan pertanyaan serta mengemukakan pendapat.
Keaktifan siswa dapat dilihat melalui beberapa indikator yang muncul dalam proses pembelajaran. Indikator tersebut pada dasarnya adalah ciri-ciri yang tampak dan dapat diamati serta diukur oleh siapa pun yang tugasnya berkenaan dengan pendidikan dan pengajaran, yakni guru dan tenaga kependidikan lainnya. Indikator tersebut berupa tingkah laku siswa yang muncul pada umumnya sebagai berikut:
a.       Adanya keaktifan belajar siswa secara individual untuk penerapan konsep dan prinsip.
b.      Adanya keaktifan belajar siswa dalam bentuk kelompok untuk memecahkan masalah.
c.       Adanya partisipasi setiap siswa dalam melaksanakan tugas belajarnya melalui berbagai cara.
d.      Adanya keberanian siswa dalam mengajukan pendapat.
e.       Adanya keaktifan belajar siswa untuk menganalisis, mensintesis, penilaian dan kesimpulan.
f.       Adanya hubungan sosial antara siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
g.      Setiap siswa dapat mengamati dapat mengamati dan memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lainnya.
h.      Adanya kesempatan bagi setiap siswa untuk menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia.
i.        Adanya upaya siswa untuk bertanya dan meminta pendapat dari guru.
                                    Indikator-indikator tersebut masih bisa diperkaya dengan merinci setiap jenis menjadi lebih khusus lagi dalam bentuk perilaku yang dapat diamati. Rincian tersebut, tentu saja dipengaruhi oleh berbagai factor, antara lain jenis mata pelajaran atau bidang studi yang dipelajari siswa, bahan ajar, waktu yang tersedia, serta pendekatan yang digunakan dalam strategi belajar mengajar.
                                    Berdasarkan uraian diatas, dari sekian banyak keaktifan (aktivitas) siswa yang dikemukakan oleh Paul D. Deirich ( Hamalik, 2007) dalam penelitian ini keterlibatan belajar siswa yang akan diamati adalah kehadiran, menghormati orang lain, mengajukan pertanyaan atau mengemukakan gagasan/pendapat, tanggung jawab, dan kerja sama.
Keterlibatan siswa Keterlibatan siswa Reviewed by joko susanto on 14.48 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Flickr Widget

Diberdayakan oleh Blogger.