Most Recent

Metode Penelitian



4.1 Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII tahun ajaran 2012/2013 di SMP Negeri 1 Tambakromo yang beralamat di Jalan Tambakromo-Gabus Km 1  . Siswa terdiri dari 8 kelas (VIIIA s.d. VIIIC).
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain peserta didik mendapat materi berdasar kurikulum yang sama, peserta didik diampu oleh guru yang sama, duduk pada kelas yang sama, dan pembagian kelas tidak ada kelas unggulan. Pada penelitian ini diambil dua kelas yaitu satu kelas untuk penerapan bahan ajar dengan media simulasi  kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol.
4.2 Data Penelitian
       Data  penelitian ini adalah  pemahaman konsep dan keterlibatan belajar  siswa materi pemantulan cahaya  pada kelas eksperimen  dan kelas kontrol Semester 2  kelas VIII siswa SMP Negeri 1 Tambakromo.

4.3 Desain Penelitian
             Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen . Metode eksperimen digunakan untuk menyelidiki keefektifan penggunaan media simulasi pada pembelajaran konseptual interaktif dalam meningkatkan pemahaman konsep dan keterliban belajar siswa. Desain eksperimen yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Dengan menggunakan desain ini subjek penelitian dibagi dalam dua kelompok, satu kelas sebagai kelompok eksperimen yaitu kelompok yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan konseptual interaktif yang menggunakan bahan ajar dengan media simulasi dan satu kelas lagi sebagai kelompok control yaitu kelompok yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan konseptual interaktif menggunakan buku teks pelajaran.

Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
1.        Tahap Persiapan
a.         Menyusun skenario pembelajaran sesuai dan menyusun perangkat pembelajaran seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lembar kegiatan siswa (LKS).
b.         Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis yang digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa.
c.         Menyiapkan alat evaluasi berupa indikator keterlibatan belajar  yang digunakan untuk mengetahui keterlibatan belajar siswa
d.        Menentukan sampel yang menjadi kelompok perlakuan dengan teknik random sampling.
e.         Memberi instrumen penelitian berupa soal tes obyektif kepada kelas yang telah ditentukan.
f.    Melakukan uji coba instrumen.
g.         Melaksanakan analisis hasil uji coba instrumen.
2.      Tahap Pelaksanaan
a.         Pemberian pretest kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
b.         Pemberian perlakuan kepada kelas eksperimen yaitu model pembelajaran konseptual interaktif menggunakan bahan ajar dengan media simulasi.
c.         Pemberian perlakuan kepada kelas kontrol yaitu model pembelajaran konseptual interaktif menggunakan buku teks pelajaran.
d.        Pembentukan kelompok kecil pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengerjakan lembar kerja siswa.
e.         Pemberian postest kepada kelas eksperimen  dan kelas kontrol
3.         Tahap pengukuran hasil eksperimen
 Pada tahap ini, pengukuran atau penilaian pada ranah afektif dilakukan pada saat proses pembelajaran untuk menilai keterlibatan belajar siswa, penilaian pada ranah kognitif dilakukan setelah memperoleh perlakuan, Penilaian pada ranah afektif dengan menggunakan lembar observasi, sedangkan penilaian pada ranah kognitif dengan menggunakan tes pilihan ganda dan essay.

4.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.       Metode dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan nilai yang sudah ada di sekolah, seperti jumlah dan nama siswa, serta nilai ulangan siswa sebelumnya.
b.      Teknik tes
Tipe tes yang disajikan dalam bentuk tes pilihan ganda .
c.    Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk meneliti kemampuan afektif atau dalam penelitian ini untuk mengetahui keterlibatan belajar siswa.

4.5 Instrumen Pengumpul Data
a.    Soal pilihan ganda
     Soal pilihan ganda ini diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil pembelajaran secara kognitif. Peneliti menyediakan 20 soal untuk diujicobakan terlebih dahulu sehingga didapatkan nilai validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, serta daya beda.
b.    Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan oleh peneliti sebagai instrumen pengamatan untuk mengetahui perkembangan kemampuan afektif yaitu untuk mengetahui keterlibatan belajar siswa selama mengikuti pembelajaran.
4.6 Uji Instrumen
       Menurut Sugiyono (2008) dalam melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Penggunaan prosedur pelaksanaan pengelolaan secara benar akan memberikan hasil evaluasi yang baik. Uji coba instrumen dalam penelitian ini meliputi:

4.6.1 Uji Validitas
       Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid jika dapat mengungkap data dari variable yang ditelitti secara tepat ( Arikunto:2002). Untuk validitas dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan
X = Skor tiap butir soal
Y = skor total yang benar dari tiap subjek
   N = banyaknya responden
( Arikunto, 2002)
       Harga rXY tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga rtabel dengan taraf signifikansi 5%, jika harga rXY dihitung lebih besar dari harga rtabel maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut adalah soal yang valid.
4.6.2 Uji Realibilitas
Reliabilitas soal adalah ukuran kemampuan perangkat tes atau instrumen. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika tes tersebut memberikan keajegan atau kestabilan, sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya (Arikunto: 2002)
Pengujian reliabilitas soal menggunakan rumus KR 21, yaitu:

Keterangan:
r11         : reliabilitas soal
n          : jumlah butir soal
M         : rata-rata skor total
        : varians total
Kriteria reliabilitas soal adalah sebagai berikut:
 R11 = 0.8000- 1.000 = reliabilitas sangat tinggi
0.6000- 0.799 = reliabilitas tinggi
0.4000- 0.599 = reliabilitas cukup
0.2000- 0.399 = reliabilitas rendah
 < 0.2000 = reliabilitas sangat rendah
4.6.3 Uji taraf kesukaran soal
        Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.
Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:
Rumus P adalah :

                                                                                                  
Keterangan :
P =  indeks kesukaran
B =  banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
 J =  jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut :
-                 soal dikategorikan sukar jika 0,10  P  0,30
-                 soal dikategorikan sedang jika 0,31 P  0,70
-                 soal dikategorikan mudah jika 0,71  P  1,00
( Arikunto, 2002 )
4.6.4 Daya pembeda
        Daya pembeda soal adalah   kemampuan   sesuatu   soal   untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah) (Suharsimi Arikunto, 2002). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D.
    Rumus untuk mencari indeks deskriminasi adalah:

                                                                
Keterangan:
J  = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
      BA = banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan  benar
      BB = banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawan soal dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB  = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Dengan kriteria sebagai berikut:
D     = 0,00 - 0,20    = jelek
D     = 0,21 - 0,40    = cukup
D     = 0,41 - 0,70    = baik
D     = 0,71 - 1,00    = baik sekali
( Arikunto:2002)

Metode Penelitian Metode Penelitian Reviewed by joko susanto on 14.58 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Flickr Widget

Diberdayakan oleh Blogger.